Nurse's therapeutic communication correlated with patient’s satisfaction at Tanjung Regional Hospital in North Lombok: A cross-sectional study
DOI:
https://doi.org/10.63868/npjn.v1i01.5Keywords:
Therapeutic communication; patient satisfaction; Cross-sectional study; Tanjung regional hospitalAbstract
Background: Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus, transmitted by the Aedes aegypti mosquito. This illness poses a significant public health threat, particularly in tropical and subtropical regions such as Indonesia. Poor environmental sanitation can promote the breeding of the disease vector, leading to an increase in DHF cases. As a result, public awareness and understanding of sanitation practices are essential for preventing and controlling this disease.
Purpose: This study aims to investigate the relationship between knowledge of environmental sanitation and the incidence of Dengue Fever in the coastal areas of Mataram City.
Methods: This study adopted a quantitative approach with a cross-sectional design, collecting data at a singular point in time. A structured questionnaire was employed to observe and measure variables within the target population. Two hundred thirteen respondents were selected through systematic random sampling, adhering to clearly defined inclusion and exclusion criteria. The primary instruments utilized in this research included a survey sheet and a validated questionnaire.
Results: The findings from the Spearman rank correlation test revealed a statistically significant relationship between environmental sanitation and the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF), as indicated by a p-value of 0.000 (p < 0.05). The correlation coefficient (r = 0.320) demonstrates a moderate positive association between these two variables.
Conclusion and recommendation: This study reveals a statistically significant association between environmental sanitation conditions and the incidence of dengue hemorrhagic fever (DHF), indicating a moderate positive correlation (r = 0.320; p < 0.05). These findings underscore the importance of environmental hygiene as a crucial factor in the transmission dynamics of DHF within the population examined.
References
Aditama. (2010). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Yogyakarta : EGC
Akbar, A.Patrisia dkk.,2013, Gambaran Kepuasan Pasien Terhadap Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat Diinstalasi Rawat Inap RSUD Labuang Baji Makassar Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasannudin Makassar.
Almi Saprianingsih. (2020). Dalam Skripsi Hubungan Komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap VIP. RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.
Andriani, Marlina. (2014.) Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Rawat Inap Bedah RSI IBNU SINA BUKITINGGI. STIKes YARSI BUKITTINGGI.
Anoraga (2009) Psikologi Dalam Perusahaan. PT. Rineka Cipta: Jakarta
Daryanti, C., & Priyono, S. (2016). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 05(04), 217–224. https://doi.org/10.35730/jk.v10i2.402
Departemen Kesehatan RI. 2007. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta. 2009. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta. Simamora, R. 2012. Manajemen keperawatan, EGC, Jakarta.
Efiyana, (2023). Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Puskesmas Rawat Inap Batang-Batang.
Hidayatullah, M. S. (2020). Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap Puskesmas Tapen Kabupaten Bondowoso. Jurnal Keperawatan Profesional, 8(1), 62- 73.
Kosnan, W. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Marauke. Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Akutansi, 21(4)
Liliweri, Alo, (2007). Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Musafaah. (2015). Modul Statistik. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat
Nugroho & Aryati. (2014).Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di rumah sakit islam Kendal. Jurnal..unimus.ac.id/index.php/FIKkes/article/view/245/25.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Cetakan Ketiga.Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurjannah, I. (2005). Komunikasi Keperawtan: Dasar – dasar Komunikasi Bagi Perawat. Yogyakarta: Meco Medika.
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi dan Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2015). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.Edisi 4. Jakarta: Salemba Medica
Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2017). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik KeperawatanProfesional. Edisi Kelima. Salemba Medika. Jakarta.
Priyanto, A. (2012). Komunikasi dan Konseling. Jakarta: Salemba Medika.
Simanjuntak, Y. T. (2019). Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Kemoterapi One Day Care Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital Medan . Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol. 2 No. 1.
Sugiyono, (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryani, (2014).Komunikasi Terapeutik Dalam Praktik Keperawatan. Bandung: PT Refika Adiatma.
Wahyudi. 2009. Hubungan Pelayanan Perawat Dan Kepuasan Pasien Di RSUD Wonogiri. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nurse Point Journal of Nursing

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.